Katakan dengan diam
Bila suara tak sanggup lagi mengucapkannya
Biar garis-garis luka di bibirmu
Bicara tentang selaksa cerita
Tak usah resah temui malam
Memang ia cuma bisa diam
Di sisimu akan kudengar
Dengan hati
Ratap rintihmu yang terbekam
Silir angin di bulu matamu, dengarlah…
Adakah telinga menangkap sebuah kisah
Hanya jiwa yang perawan
Sanggup mengecup luka di balik paras
Luka di tirai senyuman
Horison Majalah Sastra. Jakarta:PT Metro Pos.